Penjual Kopi pun Ingin Umrah
Sejatinya,
semua umat muslim sudah mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah umrah dan
haji. Namun, tak semua menyadari panggilan itu. Siapa pun, sejak membaca
kalimat syahadat, tentu harus diikuti dengan menjalankan rukun Islam lainnya,
yakni salat, puasa, zakat, dan haji. Artinya, panggilan untuk menunaikan ibadah
haji, sudah ada sejak siapa pun mengakui dirinya Islam.
Persoalannya,
ada ‘keyakinan’ yang sudah terlanjur melekat bahwa menunaikan umrah dan haji
hanya untuk mereka yang mampu secara materi. Padahal sejatinya, pergi ke Tanah
Suci memenuhi panggilan Allah itu adalah hak bagi siapa saja. Tak peduli apa
jabatan Anda, tak peduli seberapa banyak harta yang dimiliki, semua punya hak
memenuhi panggilan Allah.
Siang
(23/9/2016) tadi misalnya, saat sedang berteduh di sebuah warung kopi, menunggu
hujan reda, saya sempat berbincang dengan ibu sang penjual kopi. Dari obrolan
santai, akhirnya mengarah pula ke impian untuk pergi ke Tanah Suci. Siapa
sangka, ibu ini memang sudah lama berkeinginan untuk melihat kakbah lebih
dekat, memenuhi panggilan Sang Ilahi. Karena itu, ketika diberi penjelasan
tentang program NES Arminareka, ibu ini sangat girang. Dia baru tahu bahwa
untuk pergi umrah atau haji, bisa dilakukan dengan menabung dan
keberangkatannya tetap dijamin sampai nanti pelunasan. Apalagi ketika diberikan
penjelasan bahwa uang disetorkan langsung ke rekening Arminareka Perdana,
sehingga tidak perlu ada kekhawatiran hilang atau tidak bisa dialihkan.
Tanpa
banyak tanya, ibu tersebut langsung mendaftarkan diri. Dia buka celengannya dan langsung mendaftarkan diri. “Mudah-mudahan saya bisa segera umrah,”
ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Jika
penjual kopi ini bisa, Anda juga pasti bisa kan? (*)
Komentar
Posting Komentar